Sudah
jadi rahasia umum, jika teknologi berperan penting dalam kemajuan pendidikan di
Indonesia. Sudah banyak masing inovasi daerah yang di ciptakan untuk membantu pendidik (guru)
dalam menyampaikan materi pelajaran yang dikehendaki.
Selain bagi pendidik, teknologi juga sangat membantu para siswa untuk lebih mudah memahami apa yang telah guru sampaikan, misalnya dengan menggunakan internet atau aplikasi di smart phone yang sekarang sudah merajalela di kalangan masyarakat umum khususnya untuk kaum muda.
Selain bagi pendidik, teknologi juga sangat membantu para siswa untuk lebih mudah memahami apa yang telah guru sampaikan, misalnya dengan menggunakan internet atau aplikasi di smart phone yang sekarang sudah merajalela di kalangan masyarakat umum khususnya untuk kaum muda.
Saya
merasa, mungkin dalam berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di dalam kelas
banyak siswa yang (mungkin) merasa ngantuk ataupun bosan dengan penjelasan
guru. Hal ini tentu saja menjadi kendala dalam pemahaman materi yang di berikan
guru kepada siswanya. Tak bisa di pungkiri jika kebanyakan siswa menyukai
hal-hal yang nyata di banding dengan penjelasan (teori) saja. Karena tidak
semua siswa memiliki daya imajinasi yang bagus, contohnya jika guru menjelaskan
tentang bentuk-bentuk senyawa. Tidak semua siswa dapat membayangkan bagaimana
bentuk senyawa yang tetrahedral, oktahedral, trigonal bipiramid, dll. Maka dari
itu, dalam mengajarkan materi ini selain menggunakan penjelasan secara lisan
diperlukan pula bentuk visualnya.
Misalnya,
di setiap sekolah memiliki laboratorium audiovisual dengan teknologi yang
mumpuni. Yang dimaksud denagn teknologi yang mumpuni disini yaitu terdapat
teknologi yang bukan hanya memvisualisasikan suatu data menjadi gambar 2D
tetapi 3D sehingga gambar tersebut dapat dilihat bentuknya, bagaimana pergerakannya
bahkan suara yang dihasilkan. Secara simpelnya, proyektor yang biasa digunakan
dalam menampilkan slide power point, dapat ditingkatkan lagi menjadi proyektor
yang dapat menampilkan suatu teknologi yang berbasis 3D.
Apabila
di sekolah menggunakan teknologi yang seperti ini,maka dapat dipastikan
pembelajaran yang awalnya membosankan dan membutuhkan daya imajinasi yang
tinggi dapat dipahami oleh lebih banyak siswa. Mengurangi prosentase siswa yang
kemungkinan mengantuk dalam kegiatan belajar mengajar, karena kegiatan belajar
mengajar berlangsung lebih mengasyikkan.
Artikel ini diikutsertakan pada Kompetisi Menulis Blog Inovasi Daerahku -https://www.goodnewsfromindonesia.id/competition/inovasidaerahku
No comments:
Post a Comment