Thursday, 25 August 2016

Inovasi Bidang Pendidikan Modern


Sudah jadi rahasia umum, jika teknologi berperan penting dalam kemajuan pendidikan di Indonesia. Sudah banyak masing inovasi daerah yang di ciptakan untuk membantu pendidik (guru) dalam menyampaikan materi pelajaran yang dikehendaki.
Selain bagi pendidik, teknologi juga sangat membantu para siswa untuk lebih mudah memahami apa yang telah guru sampaikan, misalnya dengan menggunakan internet atau aplikasi di smart phone yang sekarang sudah merajalela di kalangan masyarakat umum khususnya untuk kaum muda.
Saya merasa, mungkin dalam berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di dalam kelas banyak siswa yang (mungkin) merasa ngantuk ataupun bosan dengan penjelasan guru. Hal ini tentu saja menjadi kendala dalam pemahaman materi yang di berikan guru kepada siswanya. Tak bisa di pungkiri jika kebanyakan siswa menyukai hal-hal yang nyata di banding dengan penjelasan (teori) saja. Karena tidak semua siswa memiliki daya imajinasi yang bagus, contohnya jika guru menjelaskan tentang bentuk-bentuk senyawa. Tidak semua siswa dapat membayangkan bagaimana bentuk senyawa yang tetrahedral, oktahedral, trigonal bipiramid, dll. Maka dari itu, dalam mengajarkan materi ini selain menggunakan penjelasan secara lisan diperlukan pula bentuk visualnya.
Misalnya, di setiap sekolah memiliki laboratorium audiovisual dengan teknologi yang mumpuni. Yang dimaksud denagn teknologi yang mumpuni disini yaitu terdapat teknologi yang bukan hanya memvisualisasikan suatu data menjadi gambar 2D tetapi 3D sehingga gambar tersebut dapat dilihat bentuknya, bagaimana pergerakannya bahkan suara yang dihasilkan. Secara simpelnya, proyektor yang biasa digunakan dalam menampilkan slide power point, dapat ditingkatkan lagi menjadi proyektor yang dapat menampilkan suatu teknologi yang berbasis 3D.

Apabila di sekolah menggunakan teknologi yang seperti ini,maka dapat dipastikan pembelajaran yang awalnya membosankan dan membutuhkan daya imajinasi yang tinggi dapat dipahami oleh lebih banyak siswa. Mengurangi prosentase siswa yang kemungkinan mengantuk dalam kegiatan belajar mengajar, karena kegiatan belajar mengajar berlangsung lebih mengasyikkan.
Artikel ini diikutsertakan pada Kompetisi Menulis Blog Inovasi Daerahku -https://www.goodnewsfromindonesia.id/competition/inovasidaerahku

No comments:

Post a Comment